Megawati Sukarnoputri, lahir pada 26 Januari 1947, adalah tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia. Sebagai anak dari presiden pertama Indonesia, Soekarno, dia telah menavigasi jalanan yang rumit dari politik Indonesia dan akhirnya menjadi presiden keenam negara tersebut.
Latar Belakang dan Pendidikan
Megawati lahir dan dibesarkan di Istana Krida Kemukus, Solo, Jawa Tengah. Dia adalah putri kedua dari tiga bersaudara Soekarno. Pendidikan awalnya diterima di Sekolah nagahijau388 di Jakarta dan kemudian menyelesaikan pendidikan menengah di SMP dan SMA 17 Agustus, Jakarta. Meskipun dia tidak melanjutkan pendidikan tinggi, pengalaman dan perjuangannya di dunia politik telah membuatnya menjadi seorang pemimpin yang berpengaruh.
Karir Politik
Megawati memulai karir politiknya pada tahun 1973 ketika dia bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI), partai politik yang didirikan oleh ayahnya. Setelah Orde Baru mengambil alih, PNI dibubarkan dan Megawati menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia (PDI), partai yang mewarisi sebagian besar anggota PNI.
Pada tahun 1984, Megawati dipilih sebagai Sekretaris Jenderal PDI. Setelah itu, dia dipilih menjadi Ketua Umum PDI pada tahun 1993. Selama pemerintahan Soeharto, kritik dan tindakan oposisi terhadap pemerintah oleh Megawati dan PDI menyebabkan banjir penindasan. Namun, dia tetap berdiri teguh, menjadi simbol perlawanan dan keberanian.
Presiden Indonesia
Megawati menjadi Presiden Indonesia pada tahun 2001 setelah presiden sebelumnya, B.J. Habibie, mundur. Dia menjabat hingga tahun 2004, periode yang membangun fondasi demokrasi di Indonesia, menghadapi berbagai tantangan seperti konflik etnis, terorisme, dan perekonomian yang sedang berjuang.
Kontribusi dan Pengaruh
Megawati telah berkontribusi signifikan dalam pembentukan dan perkembangan demokrasi Indonesia. Dia berdiri sebagai simbol keberanian perempuan dalam politik, yang telah menginspirasi banyak wanita Indonesia untuk terlibat dalam politik.
Megawati Sukarnoputri, dengan karir politiknya yang panjang dan berkesan, telah membuktikan bahwa perempuan juga dapat berdiri tegak di panggung politik internasional dan memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa dan negaranya.